Monday, July 2, 2007

Wujud Komitmen pada Islam

Umat Islam di berbagai belahan dunia saat ini tengah menghadapi problem-atika dan tantangan-‎tantangan yang amat serius. Umat Islam seolah sedang menjadi bulan-bulanan media massa dan ‎propaganda Barat, tak terkecuali umat Islam Indonesia. Tuduhan dan stereotipe Barat dengan media ‎massanya yang tendensius atas Islam dan umatnya belum dan mungkin tidak akan pernah berhenti. ‎Kaum teroris, kaum fundamentalis, gerombolan barbar dan stereotipe lain atas umat Islam selalu ‎mereka tuduhkan. Bahkan ajaran Islam sering dituduh sebagai anti demokrasi, anti-hak asasi ‎manusia, anti kemajuan, kolot, tradisonal dan tuduhan-tuduhan lain yang tidak berdasar.‎
Dengan kata lain, Islam dan umatnya saat ini sedang dizalimi secara sistematis oleh berbagai ‎kekuatan dunia, mulai dari kekuatan militer, kekuatan ekonomi, kekuatan media massa, serta ‎kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi global. Secara sangat sistematis, kekuatan-kekuatan ‎global tersebut mampu menggiring dan membentuk gambaran, image atau citra serba negatif atas ‎Islam dan umatnya.‎
Menghadapi kondisi dan situasi yang sangat tidak menguntungkan itu, kita sebagai muslim ‎harus merasa terpanggil untuk maju dan menunjukkan komitmen kita pada ajaran kita sendiri serta ‎pada sesama umat Islam. Tanpa komitmen yang sungguh-sungguh untuk menghadapi berbagai ‎tantangan dan problematika umat tersebut di atas, maka umat Islam akan sulit keluar dari kondisi ‎dan situasi seperti saat ini.‎
Lalu, komitmen seperti apa yang diharapkan dari umat Islam, sehingga Islam dan umatnya ‎tidak dipandang serba negatif oleh umat-umat yang lain? ‎
Setidaknya ada dua hal yang barangkali relevan untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut ‎di atas. Pertama, kita perlu meningkatkan komitmen kita untuk menolong “agama” Allah SWT ini. ‎Kedua, meningkatkan komitmen untuk menolong dan melindungi saudara-saudara kita sesama ‎muslim.‎

A. Menolong “Agama” Allah
Komitmen untuk menolong “agama” Allah, barangkali lebih tepat disebut sebagai komitmen ‎untuk meninggikan kalimah-kalimah Allah (‎لاعلاء كلمات الله‎). Hanya dengan memiliki komitmen untuk ‎meninggikan agama “Allah” inilah, maka Allah SWT akan menolong dan membantu kita.‎
Firman Allah SWT:‎
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ‎ ‎‏(محمد:7)‏
‎“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan ‎menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad:7)‎
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:‎

وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيز‎ ‎ٌ(الحج:40)‏
‎“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya ‎Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS. Al-Hajj:40).‎
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh umat Islam dalam menolong “agama” Allah, di ‎antaranya:‎
‎1.‎ Mempelajari secara sungguh-sungguh firman Allah SWT serta Sunnah Rasulullah saw.‎
‎2.‎ Melaksanakan dan mengamalkan segala perintah Allah, serta menjauhi segala cegahan dan ‎larangan-Nya.‎
‎3.‎ Menyiarkan dan mendakwahkan segala kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya ‎kepada segenap umat manusia, sebagai realisasi dari amar ma’ruf nahy munkar.‎
‎4.‎ Menyemarakkan kehidupan masyarakat, khususnya lingkungan kita dengan semarak iman, ‎Islam dan ihsan.‎
‎5.‎ Melakukan pembelaan terhadap segala penyimpangan atas ajaran Allah dan Rasul-Nya.‎
Dengan melaksanakan komitmen-komitmen tersebut di atas, insya Allah, kita akan ‎memperoleh pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT, sebagaimana dijanjikan di dalam firman-‎Nya di atas. Setelah kita memperoleh petolongan dan perlindungan-Nya, maka tiada sesuatu pun yang ‎dapat menghina, mencemoohkan, menindas, bahkan mengalahkan kita sekali pun. Inilah janji Allah ‎SWT kepada kita semua:‎
إِنْ يَنْصُرْكُمْ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ ‏فَلْيَتَوَكَّلْ الْمُؤْمِنُونَ (ال عمران:160)‏
‎“Jika Allah menolong kamu, maka tiadalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah ‎membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu ‎‎(selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kapada Allah saja orang-orang mukmin ‎bertawakkal” (QS Ali Imran: 160).‎
Kalau sementara ini kita dihina, dicemooh, ditindas dan dijadikan bulan-bulanan oleh ‎kekuatan global, dengan Barat sebagai motor penggeraknya; barangkali karena selama ini kita lalai ‎terhadap ajaran dan kebenaran Allah dan Rasul-Nya.‎
Untuk itu, marilah kita berlomab-lomba untuk menolong “agama” Allah, sehingga kita ‎memperoleh pertolongan dan perlindungan dari-Nya. Karena sesungguhnya pertolongan Allah itu ‎dekat.‎
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمْ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ ‏وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ‎ ‎قَرِيبٌ‎ ‎‏(البقرة:214)‏
‎“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu ‎‎(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka ‎dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul ‎dan orang-orang yang beriman: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya ‎pertolongan Allah itu dekat” (QS Al-Baqarah: 214).‎

B. Menolong Sesama
Adalah fakta bahwa saat ini umat Islam sedang mengalami banyak sekali masalah dan ‎cobaan. Mereka yang juga saudara kita terhimpit oleh kebodohan, kemiskinan, ketertindasan, ‎keterpurukan sosial, politik, dan ekonomi. Sebagian dari saudara kita sedang bergelut dengan ‎kelaparan dan kekurangan obat-obatan akibat diembargo oleh PBB (baca: Amareika Serikat dan ‎sekutunya), sebuah lembaga dunia yang konon bertujuan menyejahterakan umat manusia di dunia. ‎Bahkan negara kita sendiri menghadapi ancaman embargo AS, karena terbunuhnya tiga staf UNHCR ‎dalam suatu peristiwa kerusuhan. Tindakan AS yang mengancam kita untuk melakukan embargo ‎hanya karena (tanpa mengecilkan arti) “tiga orang staf UNHCR” yang terbunuh amat sulit dimengerti ‎oleh setiap orang yang berakal sehat. Bukankah, selama ini PBB, khususnya AS seolah menutup mata ‎atas hilangnya ribuan mayat umat Islam yang terbunuh di Ambon, Maluku, Irak, Kosovo, serta di ‎Palestina beberapa hari yang lalu?‎
‎ Menghadapi berbagai ketidakadilan yang dialami umat Islam, kita perlu menunjukkan ‎komitmen kedua kita, yaitu kesiapan kita untuk menolong sesama umat Islam. Sebab hanya dengan ‎menolong sesama, kita akan memperoleh pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT, sebagaimana ‎sabda Nabi saw:‎

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ ‏الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا ‏وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي ‏عَوْنِ أَخِيهِ ‏‎*‎
‎“Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang meringankan ‎kesusahan orang mukmin dari kesusahan dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahannya dari ‎kesusahan di hari kiamat. Barang siapa yang mempermudah atas orang yang susah, maka Allah akan ‎memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, ‎maka Allah akan menutupi (aib)-nya di dunia dan akhirat. Dan Allah selalu melindungi hamba-Nya, ‎selama hamba itu melindungi saudaranya”.‎
Rasulullah juga menyuruh kita untuk menolong orang yang dizalimi, sekaligus menolong ‎orang yang berlaku zalim. ‎
لَا بَأْسَ لِيَنْصُرِ الرَّجُلُ أَخَاهُ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا فَإِنْ كَانَ ظَالِمًا فَلْيَنْهَهُ فَإِنَّهُ لَهُ نُصْرَةٌ وَإِنْ كَانَ ‏مَظْلُومًا فَلْيَنْصُرْهُ‎ *‎
‎“Tiada halangan seseorang menolong saudaranya yang zalim atau yang dizalimi. Jika ‎seseorang berbuat zalim, maka cegahlah ia, sebab itulah pertolongan yang dibutuhkannya. Dan jika ‎seseorang dizalimi, maka bantulah ia”‎
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan:‎

عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِيَنْصُرِ الرَّجُلُ أَخَاهُ ظَالِمًا أَوْ ‏مَظْلُومًا فَإِنْ كَانَ ظَالِمًا فَلْيَنْهَهُ فَإِنَّهُ لَهُ نُصْرَةٌ وَإِنْ كَانَ مَظْلُومًا فَلْيَنْصُرْهُ‎ *‎
‎“Dari Abu Zubair dari Jabir, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah seseorang ‎menolong sudara yang zalim atau yang dizalimi. Jika seseorang berbuat zalim, maka cegahlah ia, ‎sebab itulah pertolongan yang dibutuhkannya. Dan jika seseorang dizalimi, maka bantulah ia”‎

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ‏نَصَرْتُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ أَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَكُفُّهُ عَنِ الظُّلْمِ فَذَاكَ نَصْرُكَ إِيَّاهُ ‏
‎“Dari Anas r.a. Rasulullah saw bersabda: Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim atau yang ‎dizalimi. Kami bertanya, wahai Rasulallah, kami (biasa) menolong orang yang dizalimi, bagaimana ‎cara menolong orang yang zalim? Beliau menjawab, “hentikanlah ia dari perbuatannya yang zalim, ‎maka seperti itulah pertolongan yang dibutuhkan olehnya”.‎
Mengapa demikian? Karena umat Islam tidak hanya dizalimi oleh orang-orang non-muslim, ‎tetapi juga dizalimi oleh sesamanya yang juga muslim. Orang Islam yang selalu mengejar kepentingan ‎dirinya sendiri, kepentingan politik dan kekuasaan, kepentingan ekonomi, kepentingan kelompok dan ‎kepentingan-kepentingan lainnya; tidak jarang tega menindas dan menzalimi saudara-saudaranya ‎seiman. ‎
Tidak sedikit dari kita yang merasa tidak rela jika agamanya sendiri, umatnya sendiri dan ‎sudara-saudara seimannya sendiri maju dan memiliki kekuatan di bidang politik dan ekonomi. ‎Mereka tidak mau jika umat Islam melaksanakan hukum syari’atnya sendiri. Mereka tidak mau ‎menjalin kerjasama sosial, politik dan ekonomi dengan sesama muslim. Mereka lebih senang ‎mendekati dan menjalin kerjasama dengan “pihak lain”. Mereka itulah yang barangkali tepai dijuluki ‎sebagai “penghalang” (hijab) kemajuan orang-orang Islam.‎
اَلاِسْلاَمُ مَحْجُوْبٌ بِالْمُسْلِمِيْنَ
Mudah-mudahan kita tidak termasuk ke dalam golongan mereka. Semoga!‎

No comments: